Bagi yang tetap optimis dengan masa depan bangsa Indonesia, kesulitan ekonomi yang sangat serius kali ini tetap dianggap hanya sebuah proses menuju Indonesia yang gilang gemilang gemah ripah loh jinawi. Dilihat dari teori pendulum juga demikian, setelah berayun kekiri mata pendulum kemudian akan berayun ke kanan.
Sikap optimisme di atas mudah-mudahan bukan cuma sikap para elitis di tanah air, karena biar bagaimanapun anak-anak miskin harus makan dan tercukupi gizinya. Para orang tua yang renta harus tetap dihormati dengan diberikan nutrisi dan program kesehatan yang memadai. Orang kebanyakan tetap harus naik bus yang ongkosnya pasti bakal meningkat. Dan ini diperlukan sekarang, detik ini juga.
Kelihatannya perlu ada orang-orang yang mampu menjembatani antara rasa optimisme di atas (yang entah kapan akan terwuhud) dengan pencarian solusi jangka pendek yang sesegera mungkin. Karena nyawa manusia, biarpun ia miskin, tetaplah tak ternilai harganya. Dan, ia adalah saudara kita sesama anak bangsa.
Sikap optimisme di atas mudah-mudahan bukan cuma sikap para elitis di tanah air, karena biar bagaimanapun anak-anak miskin harus makan dan tercukupi gizinya. Para orang tua yang renta harus tetap dihormati dengan diberikan nutrisi dan program kesehatan yang memadai. Orang kebanyakan tetap harus naik bus yang ongkosnya pasti bakal meningkat. Dan ini diperlukan sekarang, detik ini juga.
Kelihatannya perlu ada orang-orang yang mampu menjembatani antara rasa optimisme di atas (yang entah kapan akan terwuhud) dengan pencarian solusi jangka pendek yang sesegera mungkin. Karena nyawa manusia, biarpun ia miskin, tetaplah tak ternilai harganya. Dan, ia adalah saudara kita sesama anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar