Kalau anda rajin mengikuti berita tanah air akhir-akhir ini, banyak sekali pelaku korupsi yang sedang ditangkapi. Ada kasus korupsi yang melibatkan petinggi Kejaksaan Agung, juga ada para anggota DPR. Kalau gubernur, bupati dan walikota sudah berjibun menunggu sidang. Begitulah, koruspi di tanah air dilakukan secara jama'ah, ayo KPK berantas saja semua tikus-tikus yang masih berkeliaran.
Mengingat mayoritas orang Indonesia adalah muslim, maka secara probabilita pelaku korupsi pun terbesar adalah muslim. Fenomena korupsi ini seperti tak berkorelasi dengan masjid2 yang senantiasa penuh saat sholat Jumat, atau saat bulan Ramadhan. Juga seperti tak ada artinya dengan 200 ribuan orang Indonesia yang berangkat haji setiap tahunnya, belum lagi yang pergi umrah disetiap musim libur sekolah.
Jangan-jangan muslim Indonesia mayoritasnya masih hanya mementingkan menjalankan ibadah itu sendiri tanpa merasa perlu buat mengaplikasikan ajaran dalam kehidupan sehari-hari. Bisa baca Qur'an dengan tajwid dan khatam berkali-kali, tapi tak tahu maknanya, apalagi menerapkannya dalam kehidupan. Ini tantangan bagi para ulama, kualitas dakwah mereka perlu ditinjau ulang agar ke depannya gerakan hidup yang berbudi pekerti dalam bingkai nilai yang Islami bisa terwujud. Jangan lah soholat lima waktu berjalan pararel dengan korupsi yang menghisap uang rakyat. Itu zholim, namanya.
Sabtu, 05 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar