New Zealand (NZ) dikenal sejak lama sebagai salah satu tempat yang teraman di dunia, dari sisi tingkat kriminalitas. Anak-anak remaja kemana-mana banyak menggunakan kendaraan umum seperti bus. Anak kami yang tertua memutuskan untuk sekolah di sana diusianya yang baru 14 tahun. Sebagai orangtua tentu awalnya was-was juga. Tapi dia mencoba meyakinkan kami bahwa dia bisa hidup mandiri tanpa orangtuanya, malah dia bilang: "Kalau aku sekolah di Jakarta, bapak - ibu pasti nggak ngijinin aku pergi naik bus kan? Di sini aku ngerasa 'safe' pergi kemana-mana sendirian ... Lagipula kalau di Jakarta aku apa-apa dibantuin si mbak, tapi kalau di sini mau nggak mau aku harus bisa sendiri ..." Waduh, kok tiba-tiba anak "bayi" kami ini serasa sudah dewasa sekali (kalau dalam bahasa Sunda "Kokolot begog"). Maka, dengan ikhlas kami izinkan dia buat sekolah di NZ ketika masih di high school. Kami sendiri, orang tua dan satu orang adiknya kembali ke Jakarta.
Tapi bukan berarti NZ benar-benar bersih dari kriminalitas. Tetap ada gank di beberapa tempat atau wilayah tertentu. Tetap ada berita kehilangan mobil, penculikan atau penipuan dan pencurian. Barangkali secara statistik jumlahnya sangat kecil sekali. Mungkin karena sistem kesejahteraan sosial mereka cukup ok, yaitu bila seseorang menganggur bisa mendapatkan tunjangan sosial yang dibayar mingguan yang cukup untuk mengontrak kamar dan makan. Kalau dia berkeluarga dan punya anak, maka tunjangan menjadi lebih besar lagi sehingga cukup untuk membayar kontrakan rumah. Dengan demikian, motif pencurian biasanya bukan karena alasan lapar.
Yang disayangkan lagi, dengan dibukanya keran imigran dari Asia, tidak sedikit pelaku kriminalitas itu adalah orang-orang Asia. Ketika kami tinggal di sana 2004 - 2005 (16 bulan), terjadi kasus penculikan dan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh imigran dari China daratan. Beritanya menggemparkan sehingga menjadi headline di koran-koran utama. (Keterangan foto: Hakim, pose didepan rumah dan bersama tetangga: Ellaine dan Suzane)
Selasa, 27 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar