
Tahun lalu kami berkesempatan untuk makan malam bersama ketika mereka sedang berkunjung ke Jakarta. Sebagai "tukang insinyur", rupanya saat itu beliau sedang mengerjakan suatu proyek pembangunan di Sumatera. Bahkan dulu, ia sempat lama tinggal di Jakarta ketika tempatnya bekerja masih beroperasi di Indonesia. Dalam perjalanan sepulang makan malam itu, ia menunjukkan tanda-tanda masih mengenal kota Jakarta dengan menyebut jalan-jalan utama. Bahkan ia masih ingat restoran Jepang tertua di Jakarta yang ada di kawasan Cikini (maksudnya Kikugawa). Pertemuan makan malam itu serasa baru kemarin saja, dan saat itu beliau tampak masih sehat dan gagah dengan rasa humornya yang khas.
Selamat jalan Alistair, selamat kembali ke yang empunya kehidupan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar