Thika dan Dian adalah dua putri Aceh yang seketika menjadi yatim piatu menyusul bencana tsunami tahun 2004 yang lalu. Selepas lulus dari SMA Fajar Hidayah, mereka ingin sekali bisa melanjutkan sekolah ke luar negri. Hampir saja mimpi itu menjadi kenyataan, tatkala mereka "diangkat" oleh sebuah keluarga di Singapura. Sayangnya, sang orang tua angkat belum mampu menyekolahkan mereka di Singapura lantaran sang orangtua angkat sendiri masih punya 4 anak kandung mereka yang juga memerlukan biaya. Dian dan Thika pun kembali ke tanah air, dipanggil oleh pengurus Sekolah Fajar Hidayah di Jakarta. Bu Draga, demikian nama pengurus yayasan, sedang mengusahakan sekolah dengan bea siswa di salah satu universitas swasta di Bogor. Mudah-mudahan mereka diterima di Bogor, dan untuk sementara mimpi bersekolah di luar negeri tetap menjadi harapan yang tersimpan di sudut hati masing-masing.
Dalam nasehat saya kepada mereka, saya tekankan untuk jangan memadamkan mimpi itu. Siapa tahu ada keluarga di New Zealand yang mau "mengangkat" mereka dan menyekolahkannya di negeri Kiwi ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar