Senin, 02 Maret 2009

Tak Ada Partai yang Gigih

Berita dari tanah air ini cukup menyedihkan. Empat ekor harimau Sumatra mati terjerat dan dibunuh penduduk di sekitar Jambi. Sementara sejumlah 6 orang tewas di Jambi, beberapa adalah penjaga kebun kelapa sawit, akibat diterkam harimau. Analisa berita mengatakan, habitat harimau kian terdesak, akibat penggundulan hutan demi memperluas ladang kelapa sawit. Inilah bukti kedunguan pemerintah di tanah air selama ini (sejak orde baru hingga kini), yang hanya berpikir pendek menggadaikan tanah negara demi memperoleh devisa. Bukan hanya itu, berita banjir dan longsor di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan apalagi di pulau Jawa adalah bentuk kedunguan yang lain, kali ini bukan cuma pemerintah akan tetapi segenap masyarakat di tanah air yang seperti tidak kapok-kapoknya diterjang bencana alam buatan tangan manusia sendiri.

Ah, kalau saja saya jadi presiden (mimpi kalee), akan saya tata ulang tata ruang negri nusantara ini. Ini adalah prioritas. Saya akan hapuskan kalau perlu HPH dan ganti arahkan devisa dari sumberdaya laut yang potensimya USD 4 milyar setahun atau hampir setara dengan 40 triliun rupiah. Biarkan hutan kita menghijau lagi dan udara segar kembali membahana di tanah air kita. Sayang, tak satupun partai peserta Pemilu yang terdengar gigih memperjuangkan hal di atas. Semua cuma rebutan kekuasaan demi kekuasaan itu sendiri. Bukan untuk mensejahterakan rakyat.




Tidak ada komentar: