Kamis, 10 April 2008

Selamat Jalan Alistair

Baru saja SMS masuk, tertulis kabar Alistair Tait, suami dari Irena Tait, meninggal dunia jam 12.20 siang waktu AKL. Terus terang tidak banyak yang saya kenal dari beliau, selain senyumnya yang selalu mengembang. Perkenalan pertama saya dengan beliau ketika kami sedang sibuk menyiapkan acara untuk masyarakat Indonesia di Auckland, beliau dengan ringan tangan membantu kami yang sedang kerepotan memasang spanduk. Dengan badan yang ekstra tinggi, tentu uluran tangannya jadi sangat berarti.

Tahun lalu kami berkesempatan untuk makan malam bersama ketika mereka sedang berkunjung ke Jakarta. Sebagai "tukang insinyur", rupanya saat itu beliau sedang mengerjakan suatu proyek pembangunan di Sumatera. Bahkan dulu, ia sempat lama tinggal di Jakarta ketika tempatnya bekerja masih beroperasi di Indonesia. Dalam perjalanan sepulang makan malam itu, ia menunjukkan tanda-tanda masih mengenal kota Jakarta dengan menyebut jalan-jalan utama. Bahkan ia masih ingat restoran Jepang tertua di Jakarta yang ada di kawasan Cikini (maksudnya Kikugawa). Pertemuan makan malam itu serasa baru kemarin saja, dan saat itu beliau tampak masih sehat dan gagah dengan rasa humornya yang khas.

Selamat jalan Alistair, selamat kembali ke yang empunya kehidupan ini.

Tidak ada komentar: