Minggu, 01 Februari 2009

Lebih Cermat dengan Uang

Dalam sebuah media di Indonesia, saya membaca tulisan seorang ekonom tentang kiat Indonesia menghadapi krisis global. Nasehatnya adalah orang Indonesia harus meng embargo diri sendiri dari nafsu membeli produk impor. Alasannya logis, karena pasar ekspor global menurun maka pasar lokal harus diperkuat oleh bangsanya sendiri. Apalagi Indonesia populasinya besar. Dengan begitu eksportir bisa mengalihkan produknya ke pasar dalam negri sehingga PHK bisa ditekan.

Hari ini terbetik di media, rupanya pandangan di atas itu didengungkan juga oleh Obama yang masih gres menjadi Presiden Amerika. Tapi pandangan tersebut banyak dikecam pengamat ekonomi dunia karena dalam kasus ini AS beda dengan Indonesia. AS adalah negara penyerap ekspor dunia tertinggi, sehingga bila imbauan Obama dilakukan ekonomi dunia pun akan semakin goncang, termasuk AS sendiri yang dengan daya beli melemah rakyatnya harus membeli produk lokal yang lebih mahal dari barang impor.

Di New Zealand barang impor juga sangat dominan, mulai dari mobil, barang elektronik, IT hingga handphone. Ada satu barang elektronik kebutuhan rumah tangga seperti mesin cuci dan lemari es buatan New Zealad, yaiu Fisher & Paykel. Namun merek ini harus tahan banting menahan serbuan produk Korea, Jepang dan China yang malah sering membandrol harga lebih murah.

Di manapun saat ini, mau di Indonesia, AS ataupun New Zealand, kita dituntut lebih cermat dalam membelanjakan uang karena krisis ini bisa saja baru berakhir 2 - 3 tahun mendatang.

Tidak ada komentar: