Sabtu, 01 Desember 2007

Nelson - Blenheim


Dalam suatu kesempatan di 2006 kami sempat berkunjung ke Nelson dan Blenheim di bagian utara South Island. Dari Auckland naik pesawat domestik sekitar 1 jam ke Nelson. Nelson adalah kota yang paling banyak disinari oleh matahari dalam setahun dibanding kota-kota yang lain, dan pernah menjadi kota dengan pertumbuhan nilai property yang tertinggi. Selain itu, kota kecil ini juga banyak diramaikan oleh para seniman, baik itu pematung atau pelukis, sehingga cukup banyak galeri seni yang bisa dikunjungi. Daya tarik lain, bersama kota Blenheim (sekitar 1 jam dar Nelson ke arah timur), merupakan salah satu pusat perkebunan anggur dan sekaligus industri pembuatan wine terbesar di NZ.

Kalau kita datang dengan kapal ferry dari Wellington, kita akan berlabuh di Picton yang terletak sebelah utara Blenheim (kurang dari sejam). Kawasan yang dijuluki 'the sunniest place in NZ' ini rupanya sangat cocok untuk tumbuhnya tanaman anggur. Industri wine di NZ sangat maju, dengan teknologi yang dikembangkan di NZ, kini mereka sanggup memproduksi wine dalam skala industri besar. Untuk kebutuhan tontonan turis, biasanya mereka tetap mempertahankan sebagian cara produksinya dengan gaya tradisional yang diwariskan oleh Perancis. Namun selebihnya, untuk konsumsi ekspor, mereka menggenjot produksi minuman anggur dengan teknologi canggih.

Percaya atau tidak, ada juga tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perkebunan-perkebunan anggur di sini. Untuk bekerja sekitar 3 bulan saja, seorang pekerja bisa membawa pulang bersih minimal sebesar Rp 15 juta (setelah dikurangi biaya hidup 3 bulan, tiket pesawat dan membeli oleh-oleh). Pekerjaannya adalah sebagai pemetik buah anggur yang tidak memerlukan keterampilan khusus, sehingga pria dan wanita bisa melakukannya. Hasil upah sebesar itu tentu masih lebih baik dibanding bekerja di perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

Sayang, belum banyak dilirik oleh pengerah tenaga kerja kita, padahal setiap tahun kebutuhan tenaga kerja perkebunan di NZ cukup besar.
(Keterangan foto: winter di perkebunan anggur, Blenheim)


1 komentar:

rara mengatakan...

Dear mas Dadang.
Salam kenal.
Saya rara dan tertarik dengan cerita mas Dadang tentang banyaknya lowongan menjadi pemetik buah di NZ. Apakah mas Dadang memiliki info tentang bagaimana - saya yang saat ini masih di Indo dan ingin menjadi pemetik buah - bisa melamar pekerjaan tersebut dengan visa kerja?

Atas perhatian dan bantaun mas Dadang, saya ucapkan terima kasih.