Sabtu, 31 Mei 2008

Warisan Belanda

Di tanah air sedang marak demonstrasi mahasiswa di berbagai kota buat menentang naiknya harga BBM. Pemerintah berkilah, subsidi BBM bisa dialihkan membantu rakyat dengan nama BLT (bantuan langsung tunai), yaitu keluarga miskin menerima Rp 100 ribu perbulan dalam 3 bulan berturut-turut. Tak jelas benar apakah pemerintah sadar bahwa bantuan 3 bulan itu bisa menolong banyak rakyat dari biaya hidup yang mencekik pasca kenaikan harga BBM. Sebab, harga yang melambung rasanya tak akan kembali turun setelah 3 bulan ke depan. BLT seperti obat sementara, setelah itu pemerintah seperti hendak mengatakan, " usaha dong sendiri..."

Kembali ke urusan demonstrasi yang semakin militan dilakukan mahasiswa. Beberapa mahasiswa bahkan ditangkapi. Wapres JK dalam suatu acara dengan panjang lebar meminta rakyat memaklumi kenaikan harga BBM. Sayang, JK sempat keblabasan dengan menyuruh rakyat miskin yang berhak menerima BLT melawan para mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM. Itulah kalau pemerintah mulai menerapkan warisan Belanda, yaitu politik pecah belah atau adu domba (devide et impera).


Tidak ada komentar: